EVFTA-Peluang ekonomi perlu dikuasai pasca pandemi
(VOVWORLD) - Segera setelah Majelis Nasional Vietnam meratifikasi Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa dan Vietnam (EVFTA), opini umum Eropa menilai: Ini merupakan peluang besar bagi barang dagangan dan badan usaha kedua pihak, khususnya pada latar belakang wabah Covid-19 berpengaruh besar terhadap situasi produksi dan ekspor-impor baik terhadap Vietnam maupun terhadap seluruh dunia.
Bapak Pier Giorgio Aliberti, Kepala Perwakilan Uni Eropa di Vietnam (Sumber: Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam) |
Bapak Pier Giorgio Aliberti, Kepala Perwakilan Uni Eropa di Vietnam, menekankan: EVFTA akan memberikan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi, pertukaran perdagangan antara dua pihak. Warga Vietnam akan membeli produk-produk yang berkualitas tinggi dari Eropa dengan harga terjangkau. Nilai kepentingan badan usaha Vietnam ketika masuk pasar Uni Eropa mencapai standar tinggi, daya belinya besar. Dia menegaskan: Vietnam sedang memiliki keunggulan teramat besar terbanding denan negara-negara lain di kawasan dan ini merupakan peluang yang perlu dikuasasi oleh Vietnam.
Setuju dengan pandangan ini, mantan anggota perdagangan Eropa. Cecilia Malmastrom mengatakan: para investor Uni Eropa akan tidak melepaskan peluang di Vietnam dan yakin bahwa investasi Uni Eropa di Vienam akan meningkat secara berarti.
“Peluang emas dan jangan dilepaskan” baik bagi Vietnam maupun bagi Eropa setelah EVFTA berlaku merupakan isi yang diungkapkan oleh banyak koran Austria pada Senin (8 Juni). Laman berita Seksi Ekonomi Austria (WKO) mengatakan: Vietnam adalah sebuah negara yang pertumbuhan ekonominya stabil sebanyak 7% pada tahun 2019. Ini merupakan perekonomian yang kompetitif dengan lapisan menengah yang semakin meningkat bersama dengan kekuatan tenaga kerja muda dan dinamis. Vietnam juga merupakan pusat di bidang teknologi, teknik digital dan start-up di Asia. Oleh karena itu, ratifikasi MN Vietnam terhadap EVFTA membuka peluang baru bagi badan-badan usaha Austria, selain itu membuka pintu bagi badan-badan usaha Austria untuk bisa mendekati pasar Asia Tenggara.
Sedangkan, Koran “Deutsche Welle” dari Jerman memuat artikel yang menegaskan: EVFTA merupakan satu permufakatan dagang yang paling ambisius dari blok ini dengan satu negara sedang berkembang. Setelah Singapura, Vietnam adalah mitra dagang yang besarnya nomor dua bagi Uni Eropa dalam negara-negara Asia Tenggara.