(VOVworld) – Media Turki, Rabu (28/12), memberitakan bahwa negara ini dan Rusia telah menyetujui rencana gencatan senjata bersama di seluruh wilayah Suriah, bersamaan itu mendorong agar gencatan senjata ini segera berlaku pada jam 0.00, Kamis (29/12), akan tetapi, Pemerintah Suriah dan berbagai faksi oposisi masih belum membenarkan informasi tersebut.

Labib Nahhas, seorang pejabat dari faksi oposisi di Suriah menyatakan bahwa masih ada banyak rintangan terhadap permufakatan gencatan senjata di seluruh Suriah dengan  Rusia dan Turki sebagai mediator. Nahhas, urusan hubungan luar negeri dari kelompok oposisi Ahrar al-Sham, memberitahukan bahwa kelompok ini telah mendapat informasi tentang perbahasan antara Rusia dan Turki yang bersangkutan dengan satu permufakatan gencatan senjata di seluruh negeri, tapi menegaskan bahwa faksi-faksi oposisi masih belum mengeluarkan rekomendasi manapun dan satu permufakatan seperti itu “tidak layak”. Tentara Rusia telah melakukan serangan untuk memundurkan kaum pembangkang ke luar dari Ghouta Timur selama berbulan-bulan ini dan perebutan kembali daerah ini bermaksud menjamin keamanan di daerah-daerah di sekitar ibu kota Damaskus akan merupakan satu kemenangan lagi yang dicapai oleh tentara pemerintah setelah kemenangan di kota Aleppo.