Alasannya karena produktivitas kebun usaha tani meningkat secara kuat sementara kebutuhan konsumsi Tiongkok, negara dengan populasi terbesar di dunia, tetap stabil.

Menurut laporan tersebut, harga hasil-hasil pertanian telah meningkat secara drastis sejak tahun 2020 karena Tiongkok meningkatkan impor dan gudang cadangan secara kuat. Akan tetapi, harga hampir semua hasil pertanian utama akan sedikit menurun sesuai dengan harga nyata pada dekade mendatang, sama artinya kembali ke tren jangka panjang yaitu peningkatan hasil produksi yang sebanding dengan skala populasi dunia.

Dua organisasi tersebut menyarankan kepada semua negara agar mengeluarkan lebih banyak kebijakan untuk mengembangkan bidang pertanian yang sesuai, menurut arah ramah lingkungan, memberikan sumbangan yang efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.