Filipina menghentikan perundingan dengan kelompok-kelompok bersenjata
(VOVWORLD) - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada Kamis malam (23 November), telah menandatangani satu pernyataan resmi menghentikan perundingan dengan kelompok-kelompok bersenjata di negara ini, menutup harapan menghentikan bentrokan yang sudah memakan waktu lebih dari separo abad ini melalui dialog.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto: AFP/VNA) |
Dalam satu penyataan, juru bicara Istana Presiden, Harry Roque memberitahukan bahwa Presiden Rodrigo Duterte telah memberikan bimbingan kepada penasehatnya urusan perdamaian agar membatalkan pertemuan dan perundingan dengan Persekutuan Tentara Rakyat Baru dengan Front Nasional Demokrat Filipina (CPP-NPA-NDFP) karena kelompok-kelompok ini melaksanakan aksi-aksi kekerasan dan permusuhan tanpa memperdulikan kesepakatan Pemerintah tentang penerusan perundingan-perundingan serta pelaksanaan upaya-upaya yang terbaik untuk mendorong penandatanganan dan pelaksanaan perundingan damai terakhir.
Sebelumnya, ketika berbicara di depan para serdadu negara ini, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah mengumumkan keputusan menghentikan semua perundingan resmi dengan NPA, bersamaan itu, memperingatkan siap melakukan perang dengan kelompok bersenjata ini.