Filipina: Pendekatan AS ke 4 pangkalan baru tidak meningkatkan ketegangan di Laut Timur
(VOVWORLD) - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada hari Senin (13 Februari) mengatakan bahwa masalah negara ini membolehkan tentara Amerika Serikat (AS) untuk mendekati empat pangkalan baru menurut Permufakatan Kerja Sama Pertahanan yang Diperkuat (Enhanced Defense Cooperation Agreement -EDCA) bukanlah perilaku provokatif yang meningkatkan ketegangan di Laut Timur.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (Foto : Manila Times) |
Dalam wawancara dengan kalangan pers di Manila, Presiden Filipina mengatakan bahwa kekhawatiran tentang perluasan kehadiran militer AS di Filipina adalah masuk akal, tetapi keputusan Filipina tidak bersifat provokatif terhadap negara mana pun. Filipina selalu mendukung pemeliharaan perdamaian di kawasan dan akan menghindari tindakan yang menimbulkan instabilitas.
Awal bulan ini, Amerika Serikat dan Filipina mengumumkan kesepakatan yang mengizinkan pasukan AS mendekati empat pangkalan tambahan di wilayah strategis Filipina. Segera setelah itu, Kedutaan Besar Tiongkok di Manila dalam sebuah pernyataan menekankan bahwa kegiatan militer AS di kawasan itu meningkatkan ketegangan dan merusak perdamaian dan stabilitas kawasan.