Forum Badan Usaha Vietnam- Selandia Baru 2016
(VOVworld) - Sehubungan dengan kunjungan dan penandatanganan Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP) dari Menteri Vu Huy Hoang, Rabu (3/2) di Selandia Baru, Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Vietnam di Selandia Baru dan Dewan Bisnis ASEAN-Selandia Baru (ANZBC) menyelenggarakan Forum Kerjasama Industri dan Perdagangan Vietnam-Selandia Baru, Rabu (3/2) di kota Auckland.
Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam,Vu Huy Hoang.
(Foto: cafef.vn)
Ketika berbicara di depan pembukaan Forum tersebut, Menteri Vu Huy Hoang menekankan kesempatan- kesempatan yang diberikan TPP kepada Vietnam dan Selandia Baru. Selandia Baru mempunyai kebutuhan mengimpor berbagai jenis barang unggulan yang dimiliki Vietnam, sementara itu Vietnam mempunyai kebutuhan mengimpor dengan jumlah besar barang konsumsi di dalam negeri dan khususnya produksi barang ekspor yang diperkirakan akan meningkat kuat. Di forum multilateral, Vietnam dan Selansia Baru bersama-sama berpartisipsi pada Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN- Australia-Selandia Baru (AANZFTA), Forum Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) dan dua negara sedang melakukan perundingan mengenai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (RCEP).
Potensi hubungan ekonomi dua negara sekarang ini sangat besar dan satu indikasi yang menggembirakan yalah Perusahaan Penerbangan Selandia Baru akan membuka jalur udara langsung Auckland dan kota Ho Chi Minh pada tahun 2016. Pada fihaknya, Menteri Industri dan Perdagangan Selandia Baru, Todd McClay menunjukkan bahwa diantara negara-negara Asia Tenggara, Vietnam merupakan mitra dagang yang mencapai laju perkembangan paling cepat dari Selandia Baru selama 5 tahun ini dan nilai perdagangan bilateral sekarang ini telah mencapai kira-kira 1 miliar dolar Selandia Baru. Todd McClay berharap supaya nilai perdagangan bilateral akan meningkat. Dia menilai bahwa TPP akan menjadi satu fundasi lagi diantara mekanisme-mekanisme komersial yang sekarang ada antara dua negara dan akan menciptakan banyak kesempatan kepada badan-badan usaha dua negara.