Forum Kawasan ASEAN: perlu cepat mencapai Kode Etik di Laut Timur

(VOVworld) – Pada Senin (9 Juni), di Yangon, Myanmar, telah berlangsung konferensi para pejabat senior (SOM) dari Forum Kawasan ASEAN (ARF) dengan kehadiran wakil 27 negara peserta ARF, Uni Eropa dan Sekretariat ASEAN. Delegasi Vietnam dikepalai Deputi Menteri Luar Negeri (Deputi Menlu), Pham Quang Vinh, Kepala SOM ASEAN-Vietnam. Konferensi ini telah berfokus membahas masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama, meninjau aktivitas-aktivitas ARF selama tahun ini dan berbahas tentang penyiapan Konferensi Menteri ARF pada awal Agustus 2014.

Pada konferensi ini, negara-negara peserta menyatakan kecemasan mendalam tentang perkembangan-perkembangan yang rumit dan ketegangan yang semakin meningkat di Laut Timur, menekankan perlunya mengekang diri, mengutuk dengan keras penggunaan tindakan-tindakan sefihak yang melanggar hukum internasional, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut-tahun 1982 (UNCLOS), semangat dan isi Deklarasi tentang perilaku dari semua fihak di Laut Timur  (DOC), menekankan penaatan hukum internasional dan UNCLOS tahun 1982 dan DOC, cepat mencapai Kode Etik di Laut Timur (COC).

Forum Kawasan ASEAN: perlu cepat mencapai Kode Etik di Laut Timur - ảnh 1
Para utusan pada satu sidang SOM ASEAN di Myanmar
(Foto: vovworld.vn)


Ketika berbicara di depan konferensi ini, Deputi Menlu Pham Quang Vinh menekankan peranan penting perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim di Laut Timur dan menekankan tuntutan Vietnam kepada Tiongkok supaya segera menarik anjungan minyak dan kapal-kapal pengawal ke luar dari zona ekonomi ekskulif dan landas kontinen Vietnam. Vientnam menekankan penaatan secara serius hukum internasional dan UNCLOS tahun 1982, mendukung pelaksanaan secara sepenuhnya dan berhasil-guna ketentuan-ketentuan DOC, bersamaan itu menegaskan perlunya cepat mencapai Kode Etik yang terwajib di Laut Timur (COC) guna menjamin perdamaian, kestabilan dan keamanan, keselamatan maritim di Laut Timur.

Tentang pengarahan masa depan ARF, Deputi Menlu Pham Quang Vinh meminta kepada ARF supaya memperkuat menegakkan kepercayaan pada latar belakang persaingan strategi sedang meningkat antara negara-negara adi kuasa di kawasan dan sedang harus menghadapi tantangan-tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional yang rumit. Untuk mencapai hal itu, ARF perlu terus berupaya mendorong ketentuan-ketentuan tentang kepercayaan dan kesetaraan, saling menghormati dan menaati hukum internasional; terus turut mendorong pembinaan dan kebergian standar-standar dan prinsip perilaku bersama di kawasan demi tujuan bersama yaitu perdamaian, keamanan, kestabilan, kerjasama dan perkembangan di kawasan./.

Komentar

Yang lain