(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc, pada Kamis (4 Juli), telah memimpin sidang online dengan 63 provinsi dan kota untuk menilai situasi sosial-ekonomi setelah setengah tahun yang bersifat “melesat” 2019 dan membahas langkah-langkah pada waktu mendatang.
PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc berbicara di depan sidang tersebut (Foto: chinhphu.vn) |
Laporan yang disampaikan pada sidang ini menunjukkan pertumbuhan GDP 6 bulan awal tahun ini diprakirakan mencapai 6,76%, meskipun lebih rendah dari pada tarap 6 bulan awal tahun 2018, tetapi lebih tinggi daripada 6 bulan tahun-tahun 2011-2017, pada latar belakang 70% perekonomian-perekonomian, di antaranya hampir semua perekonomian di dunia, di antaranya hampir semua perekonomian berkembang menghadapi situasi pertumbuhan melambat. Ketika berbicara di depan sidang tersebut, Perdana Menteri (PM) Nguyen Xuan Phuc menilai: “Karena inisiatif yang gigih dari seluruh sistem, kita telah mencapai hasil baik yaitu ekonomi makro yang stabil, pertumbuhan GDP positif, penerimaan anggaran, investasi perdagangan dan ekspor semuanya lumayan. Vietnam smencapai ebanyak 6,7% GDP adalah lah sangat baik, lebih tinggi dari tahun 2011-2017. Saya menilai tinggi upaya keras semua instansi dan daerah”.
PM menginginkan agar pada persidangan ini, para komandan instansi pemimpin daerah-daerah berfokus membahas tantangan yang dihadapi pada waktu mendatang, bersama-sama membahas secara teliti untuk mengajukan kebijakan-kebijakan pemecahan yang cepat dan berhasil-guna, menjamin pelaksanaan target-target yang telah ditetapkan. Selain perlu secara khusus memperhatikan situasi Demum Babi Afrika, bahaya kekeringan, pengucuran modal investasi publik, pemangkasan persyaratan bisnis dan pemanfaatan perjanjian-perjanjian perdagangan yang baru saja ditandatangani.
Pada sore hari itu juga, pemimpin semua kementerian, instansi dan daerah terus merekomendasikan pendapat-pendapat kepada Pemerintah tentang solusi-solusi dalam waktu 6 bulan akhir tahun.