(VOVWORLD) - Pada Senin (9 Oktober), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberitahukan bahwa wanita dan anak-anak menempati 2/3 jumlah korban yang harus dibawa ke rumah sakit karena luka-luka parah dalam gempa-gempa bumi yang terjadi pada tanggal 7 Oktober, di Afghanistan.
Wakil dari Tim Keadaan Darurat WHO, Doktor Alaa AbouZeid, menekankan bahwa pemasokan keuangan untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan tetap memainkan peranan penting, pada latar belakang perhatian dan anggaran bantuan dari dunia sedang berpindah ke luar dari Afghanistan.
Pemerintahan Taliban, pasukan sedang memegang kekuasaan di Afganistan, memprakirakan bahwa lebih dari 2.500 orang telah tewas dan sekitar 2.000 orang lainnya luka-luka dalam beberapa gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 yang terjadi pada pukul 11.00 pagi, tanggal 7 Oktober, saat hampir semua pria tidak ada di rumah, oleh karena itu mayoritas korban tewas dan luka-luka adalah wanita dan anak-anak yang berada di rumah pada saat itu.
Sekarang, tim pertolongan sedang dengan giat mencari orang-orang yang masih hidup dalam reruntuhan di Kota Herat dan kawasan-kawasan sekitarnya. Juru bicara Kementerian Pengelolaan Bencana Afghanistan, Mullah Janan Sayeeq telah mengimbau bantuan dari semua negara dalam tahapan darurat ini.