(VOVWORLD) - Pasukan pertolongan Indonesia sedang berupaya sekuat tenaga pada Kamis (11 Oktober) untuk mencari bekas-bekas para korban yang hilang dalam gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah sehingga mengakibatkan 2.045 orang tewas.
Kepala pasukan pencarian dan pertolongan Indonesia (SAR) di Kota Palu, Bambang Suryo memberitahukan bahwa operasi pencarian korban akan diakhiri pada Kamis sore (11 Oktober) (waktu lokal) meskipun mungkin masih ada kira-kira 5.000 orang yang terkubur di bawah reruntuhan.
Sementara itu, aktivitas bantuan kemanusiaan masih digelarkan di semua kawasan yang terkena gempa dan tsunami tersebut, tapi beberapa kelompok bantuan internasional sedang mengalami kesulitan dalam mendekati warga. Perserikatan Bangsa-Bansga (PBB) memprakirakan bahwa ada kira-kira 200.000 orang sedang memerlukan bantuan kemanusiaan di Palu kerena kekurangan kebutuhan pokok, air bersih dan alat medis.
BanK Dunia (WB) telah menyelesaikan satu prakiraan tentang akibat ekonomi setelah gempa-gempa dan tsunami tersebut. Direktur Eksekutif WB, Kristalia Georgieva memberitahukan bahwa WB sedang menyiapkan satu dana besar untuk membantu Indonesia.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres berencana akan mengunjungi kawasan-kawasan yang dirusak oleh gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah pada akhir pekan ini.
Terhitung sampai Rabu sore (10 Oktober), jumlah orang yang tewas dalam gempa-gempa dan tsunami di Provinsi Sulawasi Tengah telah meningkat mencapai angka 2.045 orang. Selain itu, ada 10.679 orang yang lain luka-luka, di antaranya ada lebih dari 2.500 orang yang terluka parah, lebih dari 67.000 rumah telah rusak, kira-kira 83.000 orang harus mengungsi karena hilang rumah.