Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir (Foto: VietnamPlus)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sudan, Al-Dirdiri Mohamed Ahmed memberitahukan bahwa beberapa hal  yang disepakati akan diumumkan pada Rabu pagi (27/6).

Presiden Salva Kiir dan benggolan kubu pemberontak, Riek Machar  telah melakukan pertemuan dari Senin (25/6) untuk mengakhir perang saudara jangka panjang yang telah merusak Sudan Selatan sejak tahun 2013, belum sampai dua tahun setelah negara Afrika Timur Laut ini merebut kemerdekaan. Sejak bentrokan meledak, ini merupakan pertemuan pertama antara dua pemimpin ini di Ibu Kota Khartoum. Ini merupakan perundingan lanjutan dari pertemuan puncak kawasan dari negara Afrika Timur yang diadakan di Ethiopia, tapi konferensi ini telah berakhir tanpa ada terobosan. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan syarat bagi fihak-fihak bentrokan di Sudan Selatan ialah harus mencapai “satu permufakatan politik yang implementatif” pada akhir bulan Juni ini, kalau tidak akan dikenai sanksi-sanksi.