(VOVWORLD) - Gerakan Islam Hamas yang mengontrol Jalur Gaza, pada Rabu (17 Juni), telah menolak tuduhan Israel yang mengatakan bahwa gerakan ini melakukan perdagangan gelap senjata dari Tepi Utara Semenanjung Sinai, Mesir ke Jalur Gaza.
Juru bicara Hamas di Jalur Gaza, Hazem Qasem mengatakan bahwa “Israel sedang menyesatkan warga negara Palestina dari rencana penggabungan kawasan Tepi Barat yang direncanakan akan dilaksanakan dari tanggal 1/7 mendatang, bersamaan itu menyerap dukungan komunitas internasional untuk pengepungan yang tidak adil terhadap Jalur Gaza”. Dia menekankan bahwa Hamas mempunyai hak memiliki senjata militer untuk melindungi warga dari semua tindakan eskalasi tentara Israel.