(VOVworld) – Gerakan Islam Hamas yang sedang mengontrol jalur Gaza, Jumat (6/5) menyatakan “tidak mengimbau satu perang baru” terhadap Israel, tapi akan tidak melepaskan perembesan yang dilakukan oleh pihak Israel atau menerima satu daerah bantalan.

Pemimpin Hamas di jalur Gaza, Ismail Haniyeh menyatakan bahwa perembesan yang dilakukan kekuatan Israel di kawasan perbatasan untuk menemukan terowongan-terowongan merupakan sebab yang menimbulkan eskalasi kekerasan terkini antara dua pihak. Dia menuduh kekuatan Israel yang telah  merembes hampir 200 meter di dalam wilayah jalur Gaza, sementara itu menekankan bahwa tindakan ini melanggar secara kasar permufakatan gencatan senjata dengan Mesir sebagai mediator yang dicapai pada musim panas 2014.

Dalam perkembangan yang bersangkutan, sayap militer dari Front Rakyat Pembebasan Palestina (PFLP) pada hari yang sama mengeluarkan pernyataan bahwa kekuatan ini akan tidak tinggal diam ketika Israel terus melakukan kejahatan-kejahatan terhadap warga Palestina. Dalam pada itu, Angkatan Udara Israel terus melakukan serangan udara terhadap sasaran Hamas di jalur Gaza untuk hari ketiga terus-menerus guna memberikan balasan terhadap pelepasan peluru mortir yang dilaksanakan oleh Hamas dan kelompok-kelompok milisi lain seperti yang dituduhkan oleh Israel.