(VOVWORLD) - Pada tanggal 8 Mei berlangsung sidang online tingkat tinggi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dengan tema: “Tujuh puluh lima tahun pasca Perang Dunia II di Eropa- Pelajaran yang ditarik untuk mencegah tragedi di masa depan, tanggung-jawab DK PBB”.
Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh berpidaro di depan sindang (Foto: VGP/Hai Minh) |
Ketika berpidato di depan sidang ini, Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri Viet Nam (Menlu) Viet Nam, Pham Binh Minh menegaskan bahwa Perang Dunia II menunjukkan tindakan-tindakan ekspansi, pemaksaan, penggunaan kekuatan dan militerisme tidak pernah berhasil memadamkan hasrat hangat dari bangsa-bangsa untuk dapat hidup dalam perdamaian dan kebebasan-nilai-nilai bersama umat manusia.
Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menekankan bahwa bersama dengan pengoperasian sistim multilateral, supremasi hukum dan menaati Piagam PBB, terutama ialah prinsip-prinsip tentang kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah, tidak menggunakan kekerasan dan memecahkan semua sengketa dengan langkah damai telah memberikan sumbangan penting dalam menjaga perdamaian dan mencegah satu musibah perang dunia selama 75 tahun ini. Ini juga merupakan isi-isi yang telah disepakati dalam Pernyataan Ketua tentang 75 tahun Piagam PBB dari DK PBB yang diesahkan pada bulan Januari 2020 dengan dipimpin oleh Viet Nam selaku Ketua DK PBB.
Sehubungan dengan kesempatan ini, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh berterima kasih atas pengorbanan yang diberikan oleh semua bangsa, negara-negara Eropa, Asia dan Afrika, terutama rakyat Unisoviet yang telah gugur dalam Perang Dunia II. Menurut dia, untuk mengarah ke masa depan, semua negara perlu menaati hukum internasional, memperkuat solidaritas dan kerjasama tingkat global untuk menjaga perdamaian dan kestabilan.