IAEA membenarkan Iran menaati permufakatan nuklir
(VOVworld) - Laporan terkini dari Badan Nuklir Atom Internasional (IAEA), pada Jumat (24 Februari), telah mengumumkan bahwa Iran telah tidak mengikuti rencana pembangun reaktor-reaktor air berat dan juga tidak mengayakan uranium di atas batas yang diperbolehkan 3,67%. Gudang cadangan uranium yang dikayakan di tarap rendah dari Iran telah tidak meningkat melampaui tarap 300 Kg menurut komitmen dalam permufakatan yang telah ditandatangani oleh Teheran dengan Kelompok P5+1 (yang terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Perancis, Inggeris, Tiongkok plus Jerman) pada bulan Juli 2015. Sementara itu, tarap cadangan air berat dari Iran juga tidak melampaui tarap yang diperbolehkan sebanyak 130 ton.
Panorama pabrik listrik tenaga nuklir Busher, Iran Selatan
(Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam)
Menurut permufakatan nuklir yang bersejarah, Iran sepakat memangkas secara kuat aktivitas-aktivitas pengayaan uranium.Sebagai gantinya, semua sanksi internasional terhadap negara Timur Tengah ini harus dibatalkan. Namun, permufakatan nuklir Iran sedang menghadapi bahaya keruntuhan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebutnya sebagai “permufakatan yang buruk”, bersamaan itu membuka kemungkinan batal. Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat telah bereskalasi setelah negara Islam ini melakukan uji coba rudal balistik pada tanggal 29 Januari lalu, setelah beberapa kali latihan perang militer sebelumnya. Gedung Putih memberikan reaksi dengan cara mengenakan sanksi-sanksi baru terhadap Teheran.