IAEA membenarkan Iran menaati permufakatan nuklir
(VOVWORLD) - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano, pada Sabtu (29 Oktober), menegaskan bahwa Iran sedang menaati permufakatan nukilr yang telah ditandatangani oleh Iran dan Kelompok P5+1 (yang meliputi Inggris, Perancis, Amaerika Serikat (AS), Tiongkok, Rusia plus Jerman) pada tahun 2015 atau disebut sebagai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano (Foto: AFP/VNA) |
Ketika berbicara di depan jumpa pers di Teheran, Ibukota Iran, Yukiya Amano membenarkan bahwa permufakatan-permufakatan yang bersangkutan dengan nuklir Iran dalam kerangka JCPOA sedang dilaksanakan.
JCPOA ditandatangani pada 7/2015, menurut itu Iran membatasi aktivitas-aktivitas mengayakan uranium untuk ditukar dengan penghapusan sanksi-sanksi internasional. IAEA merupakan badan yang mengawasi pembatasan program nuklir Iran menurut JCPOA. Terhitung sampai sekarang ini, badan ini telah 8 kali mengeluarkan laporan yang semuanya juga membenarkan bahwa Iran menaati permufakatan nuklir dengan kelompok P5+1. Namun, permufakatan ini sedang ada bahaya mengalami keruntuhan karena ketegangan-ketegangan antara AS dan Iran baru-baru ini. Presiden AS, Donald Trump pada tanggal 23/10 telah menolak pembenaran bahwa Iran menaati permufakatan nuklir yang telah dicapai dengan Kelompok P5+1 dan menyerukan kepada negara-negara lain supaya mengenakan sanksi-sanksi baru terhadap Teheran.