Indonesia memperkuat kerjasama ekonomi dengan AS
(VOVworld) – Pendorongan kerjasama ekonomi merupakan satu titik berat prioritas dalam kunjungan Presiden Indonesia, Joko Widodo di Amerika Serikat (AS) kali ini dan kunjungan ini menandai satu tahap baru dalam hubungan kemitraan strategis antara dua negara. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi pada jumpa pers setelah pembicaraan antara Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Presiden AS, Barack Obama pada Senin (26 Oktober), dalam kerangka kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo di AS atas undangan Presiden negara tuan rumah.
Presiden AS, Barack Obama (kanan)
dan Presiden Indonesia, Joko Widodo
(Foto: baomoi.com)
Menurut Menlu Retno Marsudi, pada pembicaraan tersebut, Presiden Barack Obama menunjukkan bahwa AS ingin terus memperhebat bidang-bidang kerjasama dengan Indonesia. Dua pemimpin telah sepakat memperkuat kerjasama bilateral. Presiden Barack Obama meminta kepada kelompok-kelompok ekonom dari kedua negara supaya melakukan perbahasan untuk menetapkan masalah-masalah dan pagar rintangan terhadap kerjasama ekonomi bilateral. Dua fihak telah menandatangani 4 naskah MoU di bidang-bidang: kemaritiman, energi, pertahanan dan bahan bakar. Indonesia berharap akan mencapai satu komitmen investasi sebesar 20 miliar dolar Amerika Serikat melalui kerjasama dengan 19 perusahaan AS di bermacam-macam bidang.
Ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan Joko Widodo di AS sebagai Presiden Indonesia. Kunjungan ini berlangsung pada latar belakang hubungan perdagangan bilateral AS-Indonesia tahun 2014 hanya mencapai 28 miliar dolar Amerika Serikat, yang dianggap belum pantas dengan potensi perekonomian terbesar di dunia dan perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara.