Inggeris menyatakan tidak meninggalkan Uni Eropa

(VOVworld) – Pimpinan negara-negara Irlandia, Italia dan Belanda meminta kepada Kerajaan Inggeris supaya tetap tinggal di Uni Eropa setelah Perdana Menteri (PM) Inggeris, David Cameron berkomitmen akan menyelenggarakan referendum tentang martabat keanggotaan “Negara pulau yang kaya embun” di Uni Eropa. Ketika berbicara pada Kamis (24 Januari) pada konferensi tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang sedang berlangsung di kota Davos, Swiss, PM Denmark, Mark Rutte memperingatkan bahwa jika menarik diri dari persekutuan yang terdiri dari 27 negara ini, maka Inggeris akan menjadi “pulau” terpencil di tengah-tengah Samudera Atlantik dan tak akan bisa menjadi jembatan penghubung bagi Amerika Serikat dan Eropa.

Inggeris menyatakan tidak meninggalkan Uni Eropa - ảnh 1
PM Inggeris David Cameron berbicara tentang hubungan Inggeris - Uni Eropa
(Foto: nguyentandung.org)

Hal ini akan berpengaruh negatif terhadap perekonomian dunia pada umumnya. Berbagi pandangan atas masalah ini, PM Irlandia, Enda Kenny menekankan bahwa Inggeris akan tetap merupakan sentral dari Uni Eropa dan persekutuan ini akan menjadi lebih kuat lagi jika Inggeris tetap merupakan satu bagian di dalamnya. Sementara itu, PM Italia, Mario Monti percaya bahwa penduduk Inggeris akan memilih jalan untuk meneruskan hubungan yang sensitif dengan Brusel, karena membelakangi Uni Eropa juga sama halnya dengan kehilangan banyak kepentingan ekonomi.

Sebelumnya, PM David Cameron menyatakan bahwa London tidak membelakangi Uni Eropa tapi hanya menginginkan satu reformasi darurat untuk membantu Uni Eropa menjadi lebih kompetitif, lebih luwes dan menjamin posisi Inggeris yang mantap dalam blok ini, bersamaan itu mendesak para pemimpin Uni Eropa supaya mendukung rencana penyelenggaraan referendum atas masalah ini pada akhir 2017 jika Partai Konservatif merebut kemenangan dalam pemilu pada 2015./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain