Inggris dan Uni Eropa berbeda pendapat tentang hak warga negara dalam tahap transisi
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May memperingatkan warga negara Uni Eropa yang datang ke Inggris pasca Brexit pada tahun mendatang bisa kehilangan beberapa kepentingan. Hal ini dianggap akan menimbulkan kontradiksi dengan Uni Eropa tentang masalah kepentingan warga negara Uni Eropa pada tahap transisi.
PM Theresa May (Foto : AFP) |
Ketika berbicara di depan kalangan pers, Kamis (1/2), ketika sedang melakukan kunjungan di Tiongkok, PM Theresa May menyatakan bahwa para warga negara Uni Eropa yang datang ke Inggris ketika Inggris masih merupakan anggota Uni Eropa telah mendapat kepentingan-kepentingan yang tertentu. Tetapi akan ada perbedaan terhadap para warga negara Uni Eropa yang datang ke Inggris pasca Brexit.
Sementara itu, juru bicara PM Inggris mengatakan bahwa warga negara Uni Eropa masih ada cukup kepentingan di Inggris pada tahap transisi mendatang, saat dimana Inggris akan membentuk mekanisme pendaftaran baru. Akan tetapi, Inggris bisa mengubah mekanisme terhadap orang-orang yang datang ke Inggris pada tahap transisi setelah tahap ini berakhir.
Masalah ini dianggap sebagai satu rintangan yang harus ditangani Inggris dan Uni Eropa untuk mencapai satu permufakatan tentang satu tahap transisi, waktu yang mengizinkan dua fihak siap menghadapi pengaruh mendalam dari Brexit.