Inggris menunda perundingan antar-partai tentang Brexit
(VOVWORLD) - Proses perundingan antara Partai Konservatif Pimpinan Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May dan Partai Buruh oposisi, pada Selasa (9 April), belum menciptakan hasil terobosan dan akan harus ditunda sementara sampai setelah Pertemuan Puncak luar biasa Uni Eropa yang direncanakan berlangsung pada Rabu (10 April).
PM Inggris, Theresa May (Kanan) dan Pemimpin Partai Buruh Oposisi, Jeremy Corbyn (Foto: AFP/ VNA) |
Dalam satu pemberitahuan, Juru Bicara Pemerintah Inggris memberitahukan bahwa pertemuan terkiri antara dua pihak pada 9 April berlangsung lebih efektif dan komprehensif, tetapi tidak bisa menjamin berkompromi dengan Partai Buruh sebelum Pertemuan Puncak Uni Eropa. Namun, dua pihak sepakat akan bertemu kembali pada 11 Mei, ketika Uni Eropa mengeluarkan keputusan tentang masalah Brexit.
Pada hari yang sama, Majelis Rendah Inggris telah mengesahkan rekomendasi PM Theresa May terhadap EU tentang penundaan Brexit sampai 30 Juni, dengan perbandingan 420 suara pro dan 110 suara kontra. Gerak-gerik ini dinilai akan lebih menimbulkan tekanan terhadap PM Theresa May yang sekarang ini sedang melakukan perlawatan di Jerman dan Perancis sebelum Pertemuan Puncak Uni Eropa untuk menyerukan dukungan kepada dia supaya ada waktu untuk mengusahakan satu rencana Brexit baru yang bisa mendapat dukungan mayoritas di Inggris.
Yang bersangkutan dengan masalah penundaan Brexit Inggris, Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, pada hari yang sama, telah mendesak para pemimpin Uni Eropa supaya membolehkan Inggris menunda proses ini dalam waktu 1 tahun. Menurut dia, meski PM Theresa May hanya merekomendasikan penundaan Brexit sampai 30 Juni, tetapi perkembangan saat ini di arena politik Inggris menunjukkan bahwa “ada sangat sedikit alasan untuk percaya bahwa Majelis Rendah Inggris akan mengesahkan cerai “permufakatan bercarai”.