Inggris merasa optimis tentang masa depan permufakatan nuklir Iran

(VOVWORLD) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Boris Johnson, pada Senin (23 Oktober), menilai bahwa permufakatan nulkir Iran atau disebut sebagai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) tetap akan dipertahankan bahkan ketika Amerika Serikat (AS) tidak terus mengakui permufakatan ini. 
Inggris merasa optimis tentang masa depan permufakatan nuklir Iran - ảnh 1 Menlu Inggris, Borid Johnson (Foto: AFP/VNA)

Penilaian ini dikeluarkan dalam pidato Menlu Inggris tentang hubungan luar negeri di London, Ibukota Inggris, pada latar belakang Presiden AS, Donald Trump, pada tanggal 13/10 telah menolak membenarkan bahwa Teheran menaati JCPOA tanpa memperdulikan para pengamat internasional menegaskan bahwa Teheran menaati secara serius permufakatan ini.

Pada hari yang sama, ketika berbicara tentang event Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Duta Besar AS urusan perlucutan senjata, Robert Wood menyatakan bahwa Washington akan terus melaksanakan komitmen-komitmennya menurut permufakatan JCPOA, bersamaan itu mengontrol erat Iran dan memaksa negara ini harus bertanggung jawab terhadap setiap isi dalam permufakatan tersebut.

Sebelumnya, Deputi Menlu Iran, Abbas Araghchi menegaskan bahwa program rudal Iran bertujuan untuk bela diri, oleh karena itu, butir-butir permufakatan nuklir yang ditandatangani oleh Iran dan Kelompok P5+1 (yang meliputi Inggris, Perancis, Rusia, AS, Tiongkok plus Jerman) pada tahun 2015 tidak digunakan untuk program ini, Dia menekankan bahwa Iran akan tidak menjalankan kepemilikan atau pengembangan senjata nuklir.

Komentar

Yang lain