Pemimpin Partai Buruh Inggris yang oposisi, Jeremy Corbyn (Foto: AFP)

Pengubahan pendekatan dari Partai Buruh ini dianggap berdiri di fihak faksi “pemberontak” dalam Partai Konservatif yang berkuasa guna mengalahkan strategi Brexit dari Perdana Menteri (PM) Theresa May.

Ketika menjelaskan pendiriannya, Jeremy Corbyn memberitahukan bahwa dia ingin menghindari terjadinya situasi “perbatasan keras” di Irlandia Utara dan ingin menjamin kebebasan sirkulasi komoditas untuk aktivitas-aktivitas bisnis antara Uni Eropa dan Inggris. Jeremy Corbyn menginginkan agar Inggris harus mempunyai suara sungguh-sungguh pada perundingan-perundingan perdagangan dengan Uni Eropa pasca Brexit, tapi tidak secara pasif menaati ketentuan-ketentuan Uni Eropa.