Iran berkata “tidak” terhadap perang dan sanksi dalam menghadapi tekanan AS
(VOVWORLD) - Hesameddin Ashena, Penasehat Kebudayaan dari Presiden Iran, Hassan Rouhani, pada Selasa (21 Mei), memberitahukan: Strategi Teheran untuk menghadapi sanksi-sanksi Amerika Serikat (AS) berdasarkan pada prinsip “ berkata “tidak” terhadap perang dan “tidak” terhadap sanksi.
Dia menunjukkan: Yang pertama, Iran tidak mengizinkan satu perang terjadi di kawasan dan yang kedua ialah negara ini akan tidak menerima tekanan dengan semua sanksi.
Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: AFP/VNA) |
Sebelumnya, pada hari yang sama, Presiden Iran, Hassan Rouhani telah menolak kemungkinan berlangsungnya perundingan-perundingan dengan AS dalam situasi sekarang. Pemimpin Iran menegaskan: Meski mendukung langkah diplomasi untuk memecahkan masalah-masalah yang kontroversial, tetapi dia memprotes semua perundingan dengan AS pada saat ini. Menurut hemat Presiden Hassan Rouhani, situasi sekarang “sepenuhnya tidak sesuai untuk mengadakan perundingan” dan rakyat Iran perlu bersatu padu dan konsisten untuk mengatasi sanksi-sanksi ekonomi yang dikenakan oleh AS.
Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (21 Mei) setelah pertemuan tertutup dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, penjabat Menteri Pertahanan AS, Patrick Shanahan memberitahukan: Pemerintah pimpinan Presiden Donald Trump hanya berupaya mencegah Iran, jadi tidak ingin memulai perang.