(VOVworld) - Pada Jumat (20 Juni), Iran dan Kelompok P5 +1 (yang terdiri dari 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa plus Jerman) mengakhiri putaran ke-5 perundingan tentang program nuklir Iran yang kontroversial, akan tetapi semua fihak tetap belum menemukan suara bersama tentang masalah-masalah kunci.
Ketika berbicara setelah berlangsung 5 hari perundingan di Wina (Austria), Menteri Luar Negeri Iran, Mohammed Javad Zarif beranggapan bahwa permufakatan sementara mengandung banyak hal yang tidak masuk akal terhadap Iran, bersamaan itu menekankan bahwa Teheran akan tidak menerima tuntutan- tuntutan yang tidak masuk akal dari Barat.
Pada perundingan ini, negara-negara Kelompok P5 meminta kepada Iran supaya mengurangi jumlah pesawat sentrifugal untuk menjaminbahwa Teheran tidak bisa memproduksi bahan untuk mencetak bom nuklir. Akan tetapi, Iran beranggapan bahwa negara-nya memerlukan lebih banyak pesawat sentrifugal lagi untuk memproduksi uranium demi aktivitas pabrik listrik tenaga nuklir.
Juru bicara dari Wakil Senior Uni Eropa tentang kebijakan keamaan dan hubungan luar negeri, Catherine Ashton memberitahukan bahwa semua fihak telah mulai menyusun satu permufakatan sementara dan akan melakukan putaran perundingan selanjutnya pada 2 Juli nanti./.