Iran dan Uni Emirat Arab Memprotes Kasus-Kasus Pembakaran Al-Qur'an di Swedia dan Denmark
(VOVWORLD) - Kementerian Luar Negeri Iran, pada Minggu (23 Juli), memberitahukan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) negara ini, Hossein Amir-Abdollahian dan sejawatnya dari Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengadakan pembicaraan telepon untuk membahas hubungan bilateral dan kasus-kasus pembakaran Al-Qur'an belakangan ini di Swedia dan Denmark.
Demonstrasi di Sadr City,Irak (Foto:AFP/VNA) |
Dalam pembicaraan telepon tersebut, Menlu Iran menganggap bahwa kasus-kasus pembakaran Al-Qur'an di dua negara Eropa tersebut telah melukai hati umat Islam di seluruh dunia, bersamaan itu mengimbau supaya menindak keras pelakunya. Pada pihaknya, Menlu Uni Emirat Arab juga mengutuk keras semua perilaku yang menghina kitab suci dari umat Islam dan kepercayaan.
Pada tgl 21 Juli lalu, kelompok sayap kanan Danske Patrioter di Denmark memuat video seorang pria yang sedang membakar satu buku yang tampaknya adalah Kitab Al-Qur'an dan menghina bendera Irak di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen. Sebelumnya, pada akhir bulan Juni, seorang demonstran, yang bermigrasi dari Irak ke Swedia, telah membakar Al-Qur'an di luar satu masjid besar di Stockholm, ibu kota Swedia sehingga banyak negara angkat suara mencelanya.