Iran memperingatkan kemungkinan mengadakan kembali aktivitas mengayakan uranium
(VOVWORLD) - Juru bicara Badan Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, pada Rabu (10 Januari) menyatakan bahwa ada kemungkinan Teheran melakukan ekskalasi nuklir banyak berlipat ganda terbanding dengan sebelumnya saat negara ini mencapai permufakatan nuklir dengan negara-negara adi kuasa di dunia atau disebut sebagai Rencana Aksi Bersama yang komprehensif (JCPOA).
Dia juga memperingatkan bahwa Iran “akan melaksanakan langkah-langkah yang perlu” kalau sanksi-sanksi tidak terus dihapuskan.
Pada hari yang sama, Badan Energi Atom Iran juga menyatakan bahwa pengenaan sanksi-sanksi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap negara Islam ini melanggar perjanjian JCPOA.
Pada perkembangan yang bersangkutan, satu kelompok terdiri dari 52 pakar keamanan nasional AS telah membubuhkan tanda tangan pada satu surat yang meminta kepada Pemerintah pimpinan Presiden Donals Trump supaya tidak menghancurkan permufakatan nuklir dengan Iran. Surat tersebut menekankan: “AS perlu berhati-hati dan menghindari langkah-langkah yang bisa menghancurkan permufakatan nuklir JCPOA yang pernah mempunyai makna penting terhadap keamanan nasional AS”.