Iran menegaskan akan tidak mempertahankan permufakatan nuklir kalau AS menarik diri
(VOVWORLD) - Seorang penasehat senior dari Ayatollah, Ali Khamenei, pada Kamis (3/5), telah menyatakan bahwa negara ini akan tidak mempertahankan permufakatan nuklir dengan negara-negara adi kuasa di dunia kalau Amerika Serikat (AS) memutuskan mebatalkan permufakatan ini.
Penasehat kebijakan diplomatik, Ali Akbar Velayati (Foto: EPA/ VNA) |
Website kanal saluran TV Nasional mengutip kata-kata bahwa Penasehat kebijakan diplomatik, Ali Akbar Velayati yang menunjukkan kalau AS menarik diri dari permufakatan nuklir yang dinandatangani Iran dengan kelompok P5+1 (yaitu Inggris, Perancis, Rusia, Tiongkok, AS plus Jerman) pada tahun 2015 – atau Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), maka Teheran juga akan tidak ikut pada permufakatan ini.
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Mohammad Javad Zarif mengutuk AS yang mengancam menarik diri dari JCPOA, bersamaan itu menyatakan Iran akan tidak merundingkan kembali permufakatan ini.
Masa depan JCPOA sedang terancam ketika Presiden AS, Donald Trump mengancam akan menarik diri dari permufakatan nuklir, sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan diplomatik antara Washington dengan Iran dan para sekutu AS yang ingin mempertahankan permufakatan ini.