Menlu Iran Mohammad Javad Zarif (Foto: Getty Images/baoquocte.vn)

Dia menekankan bahwa Iran bisa mengubah tekanan tersebut menjadi tenaga pendorong untuk meningkatkan produksi dan mengekspor barang-barang non-minyak tambang guna memaksa AS menarik diri sanksi-sanksi-nya.

Menlu Mohammad Javad Zarif mengeluarkan pernyataan tersebut pada latar belakang AS menarik diri dari permufakatan nuklir yang ditandatangani pada tahun 2015 antara Iran dengan Kelompok P5+1 (yang termasuk Rusia, Inggris, Perancis, AS, Tiongkok plus Jerman), menurut itu, AS akan mengenakan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran yang telah dihapuskan sebelumnya. Sanksi-sanksi tersebut akan resmi dipulihkan kembali sejak tanggal 6/8 mendatang terhadap aktivitas-aktivitas dagang di bidang otomotif dan logam dan sejak tanggal 4/11 mendatang terhadap aktivitas-aktivitas ekspor minyak tambang dan transaksi perbankan.