(VOVworld) – Radio Suara Rusia pada Senin (20 Oktober) memberitakan bahwa Moskwa akan terus membantu Suriah dan Irak menentang terorisme, termasuk juga melalui jalan memberikan senjata untuk menentang para milisi dari “Negara Islam” (IS). Radio tersebut mengutip kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov yang menekankan bahwa Rusia menyokong penguatan secara maksimal upaya internasional dalam perang menentang bahaya terorisme bersama.
Menlu Rusia, Sergei Lavrov
(Foto: vietnamplus.vn)
Dalam satu perkembangan yang terbaru, IS menyatakan akan berusaha sekuat tenaga untuk menduduki kota madya yang strategis Kobane, Suriah tanpa mempedulikan serangan-serangan udara sengit yang dilakukan oleh pasukan koalisi internasional yang dikepalai oleh Amerika Serikat. Dalam video clip yang ditayangkan di satu website yang berhubungan dengan IS, para anggota organisasi tersebut menyatakan telah berhasil menduduki pusat kota madya dan banyak gedung, diantaranya ada Pusat budaya Kobane. Seorang milisi IS yang muncul dalam video clip tersebut menegaskan bahwa “akan tidak berhenti sampai saat berhasil menduduki Kobane”.
Pada hari yang sama, di Irak, IS telah melakukan serangan terhadap kota madya Qara Tapah milik orang Kurdi di sebelah Utara ibu kota Baghdad, jauhnya kira-kira 30 kilometer dari garis perbatasan dengan Iran sehingga menewaskan sedikit-dikitnya 10 orang, diantaranya ada 3 penduduk sipil. Dalam pada itu, kekuatan IS juga sedang mengepung kira-kira 700 keluarga etnis minoritas Yazidi di daerah pegunungan Sinjar di sebelah Barat provinsi Mosul. Hingga kini, 5.000 orang Yazidi telah dibunuh oleh IS, 7.000 orang lain diculik dan 350.000 orang harus mengungsi di daerah Kurdistan di Irak Utara./.