Israel dan negara-negara Uni Eropa sepakat membangun pipa gas di bawah permukaan air laut yang paling panjang di dunia
(VOVworld) - Israel dan negara-negara Eropa (yang terdiri dari Italia, Yunani dan Siprus) telah sepakat tentang rencana membangun satu pipa gas di bawah permukaan air laut yang paling panjang di dunia yang menyambungkan bagian Timur Laut Tengah dengan bagian Selatan Eropa.
Pipa gas di bawah permukaan air laut
(Foto : kantor berita Vietnam)
Ini dianggap sebagai satu proyek yang ambisius untuk mengatasi situasi langka gas bakar pada musim dingin di Eropa dan mengurangi tergantungan pada sumber pemasokan gas bakar dari Rusia. Pernyataan ini dikeluarkan pada jumpa pers bersama di Tel Aviv, ibukota Israel pada Senin (3 April) dengan dihadiri oleh Menteri Energi dari 4 negara tersebut dan anggota urusan masalah aksi iklim dan energi Uni Eropa, Miguel Arias Canete.
Proyek ini punya total biaya sebanyak 6,2 miliar dolar Amerika Serikat dan mendapat bantuan dari Uni Eropa. Setelah bertahun-tahun melakukan perbahasan, proses penelitian yang implementatif dari proyek ini telah disempurnakan. Namun, yang paling cepat pada tahun 2025, rencana membangun pipa gas ini baru digelarkan. Menurut rencana, pada beberapa tahun mendantang, Menteri Energi empat negara tersebut akan mengadakan pertemuan dua kali setahun untuk membahas proses proyek ini.