Israel mengakui perundingan perdamaian dengan Palestina tidak mencapai kemajuan
(VOVworld) – Pada Rabu (6 November), Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netayahu mengakui bahwa semua perundingan perdamaian dengan Palestina tidak mencapai kemajuan sesungguhnya, bersamaan itu berharap supaya kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), John Kerry bisa membawa proses perdamaian kembali ke arah yang benar.
PM Netanyahu menyatakan kecemasan tentang proses ini, dan melemparkan kesalahan kepada fihak Palestina yang “terus menghasut, menciptakan krisis buatan dan menghindari dikeluarkannya keputusan-keputusan bersejarah yang perlu untuk menciptakan perdamaian sesungguhnya”. PM Israel berharap supaya pertemuan-pertemuan Menlu AS, John Kerry di Israel dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas akan membantu “mengemudikan perundingan-perundingan kembali ke posisi yang tepat agar bisa mencapai perdamaian bersejarah”.
Menlu AS, John Kerry (kiri) dan PM Israel, Benjamin Netayahu
(Foto: baotintuc.vn)
Sementara itu, Menlu AS, John Kerry percaya bahwa Israel dan Palestina bisa mencapai perkembangan untuk satu permufakatan perdamaian dalam waktu 6 bulan sisanya dalam kerangka waktu 9 bulan. Akan tetapi, dia juga mengakui bahwa semua perundingan mengalami kesulitan dan memerlukan “kompromi-kompromi sesungguhnya dan keputusan-keputusan yang sulit” dari kedua fihak, bersamaan itu menegaskan bahwa Presiden AS, Barack Obama “percaya” pada proses ini. Pada hari yang sama, Menlu John Kerry memberitahukan bahwa AS akan memberikan bantuan senilai USD 75 juta untuk menciptakan lapangan kerja untuk bagi Palestina, serta membantu memperbaiki jalan-jalan, sekolahan dan infrastruktur yang lain./.