Israel terus Menolak Pembentukan Negara Palestina
(VOVWORLD) - Dalam pernyataan resmi pertama tentang pembentukan negara Palestina selaku Menteri Luar Negeri (Menlu) baru Israel, Gideon Saar, pada Senin (11 November), menganggap bahwa pembentukan negara Palestina merupakan target yang tidak realis.
Negara Palestina jika dibentuk akan merupakan negara yang dipimpin Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang dimasukkan Tel Aviv ke dalam daftar teroris, dan sedang dalam konfrontasi berlumuran darah dengan Israel yang memakan waktu selama lebih dari setahun ini di Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut dikeluarkan sehari setelah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menegaskan bahwa keamanan dan kestabilan di kawasan hanya tercapai dengan pembentukan satu negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Pada hari yang sama, Konferensi Tingkat Tinggi Arab dan Islam telah mengeluarkan pernyataan bersama, mengutuk tindakan-tindakan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon, memobilisasi bantuan internasional untuk mencegah partisipasi Israel dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pernyataan bersama mengutuk kebijakan sanksi kolektif yang dijalankan Israel, serta penggunaan pengepungan dan kelaparan sebagai senjata melawan warga sipil di Jalur Gaza; mengutuk Parlemen Israel yang mengesahkan undang-undang yang melarang aktivitas Lembaga Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di negara ini.