(VOVworld) – Dalam satu indikasi yang mencerminkan secara jelas kecenderungan intervensi Amerika Serikat (AS) yang semakin mendalam pada situasi kekerasan di Irak dan Suriah, pada Selasa (16 September), seorang Jenderal yang memimpin semua aktivitas aktis tentara AS mengatakan bahwa Washington mungkin akan menggelarkan pasukan infanteri dalam perang anti kelompok bersenjata yang menyebut diri sebagai
“Negara Islam” (IS).
Menurut Jenderal Martin Dempssey, Ketua Dewan Penasehat Aliansi, kalau diperlukan, dia bersedia mengajukan rekomendasi kepada Presiden AS, Barack Obama supaya menggelarkan satu pasukan infanteri dalam perang anti IS di Irak.
Jenderal Martin Dempssey
(Foto: baomoi.com)
Jenderal Dempsey memberitahukan bahwa kalau operasi memperluas serangan udara ke wilayah Suriah dan peningkatan pemasokan senjata dan pelatihan untuk pasukan pembangkang dimana ditetapkan AS
“moderat” di Suriah gagal, maka dia akan merekomenasikan kepada Presiden Barack Obama supaya mengerahkan para penasehat militer untuk
“bahu membahu dengan serdadu Irak” dalam serangan-serangan terhadap sasaran-sasaran para milisia IS. Satu situasi lain yang memaksa AS menggelarkan pasukan infanteri ialah kalau sebuah pesawat AS ditembak jatuh, perlu mengusahakan cara untuk menyelamatkannya./.