Jepang dan AS Pererat Hubungan Sekutu melalui Konferensi 2+2
(VOVWORLD) - Menteri Luar Negeri (Menlu) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang dan Amerika Serikat, pada 7 Januari pagi melakukan konferensi virtual dengan tujuan mempererat hubungan sekutu antarkeduanya. Ini merupakan sidang keamanan yang pertama antara Menlu dan Menhan dua negara (konferensi 2+2) sejak Perdana Menteri Kishida Fumio dilantik pada Oktober tahun lalu.
Pada konferensi ini, kedua pihak akan membahas cara meningkatkan hubungan kerja sama di bidang ruang dan keamanan siber, serta membahas masalah pembagian antara pasukan AS dan pasukan bela diri Jepang, dalam konteks Tokyo yang tengah mempertimbangkan opsi-opsi sebelum mempelajari penyesuaian strategi keamanan nasional pada akhir tahun ini.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada awal konferensi, Menlu Hayashi menegaskan bahwa Jepang berkomitmen akan terus meningkatkan hubungan aliansi dengan AS menuju realisasi “satu Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”. Menlu juga menekankan pentingnya perihal solidaritas antara Tokyo dan Washington, serta pentingnya peran para pimpinan dua negara ketika menghadapi serangkaian tantangan.
Sementara itu sejawatnya dari AS, Blinken, menegaskan hubungan sekutu AS-Jepang merupakan fondasi perdamaian dan keamanan di kawasan, di samping perlunya kedua negara mengembangkan “alat-alat baru” untuk menghalau ancaman-ancaman yang kian meningkat dalam konteks adanya tindakan-tindakan yang merusak prinsip-prinsip internasional.