Jepang dan Republik Korea sepakat mempertahankan tekanan maksimal terhadap RDRK
(VOVWORLD) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Taro Kono, memberitahukan bahwa negara ini dan Republik Korea, pada Senin (12 Maret), telah sepakat mempertahankan tekanan maksimal terhadap Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) sampai saat Pyong Yang mengeluarkan tindakan-tindakan kongkrit untuk memecahkan kekhawatiran-kekhawatiran tentang program rudal dan senjata nuklir.
Panorama pertemuan antara Menlu Jepang, Taro Kono dan Direktur Badan Intelijen Nasional Republik Korea, Suh Hoon (Foto: Kyodo/VNA) |
Ketika berbicara di depan kalangan pers di Tokyo, Ibukota Jepang setelah pertemuan dengan Direktur Badan Intelijen Nasional Republik Korea, Suh Hoon, Menlu Taro Kono menolak memberitahukan tindakan kongkrit serta apakah Jepang mengeluarkan pandangan yang lebih luwes tentang tindakan yang dianggap sebagai persyaratan poros bagi perundingan-perundingan dengan RDRK atau tidak.
Direktur Suh Hoon yang sedang berada di Ibukota Tokyo untuk berbahas tentang hasil pertemuan antara delegasi Republik Korea dan pemimpin Kim Jong-un dalam kunjungan di Pyong Yang pada tanggal 5/3 lalu, di antaranya, kedua fihak sepakat menyelenggarakan pertemuan puncak antar-Korea pada akhir bulan April mendatang di desa demiliterisasi Panmunjeom serta membentuk hubungan hotline antara pimpinan dua fihak. RDRK juga berkomitmen akan menghentikan semua tindakan militer yang provokatif, di antaranya ada uji coba nuklir dan rudal pada saat melakukan dialog dengan Republik Korea, bersamaan itu, memanifestasikan akan bersedia melakukan dialog dengan Amerika Serikat tentang penghapusan program nuklir.