Jepang dan Rusia sepakat bekerjasama erat tentang masalah RDRK
(VOVWORLD) - Jepang dan Rusia telah sepakat bekerjasama erat tentang masalah Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), khususnya dalam kerangka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
PM Jepang, Shinzo Abe bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G-20 . Ilustrasi (Foto: EPA/Kantor Berita Vietnam). |
Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe telah mengeluarkan pengumuman dalam pernyataan bersama dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin setelah pertemuan bilateral di sela-sela Forum Ekonomi Ketimuran yang ke-3 (EEF-3) di kota Vladivostok pada Kamis (7 September). PM Shinzo Abe sekaligus menekankan: Ancaman dari RDRK adalah masalah serius dan menuntut supaya memberikan reaksi mendesak. Menurut dia, ini merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea dan di kawasan, maupun terhadap mekanisme nonproliferasi senjata nuklir. Dia juga memperingatkan RDRK jika terus mengikuti jalan sekarang, maka negara ini akan tidak mempunyai masa depan yang cerah dan menegaskan perlu memaksa Pyong Yang mengubah kebijakan-nya.
Pada pihaknya, Presiden Rusia, Vladimir Putin memberitahukan bahwa dia dan PM Jepang, Shinzo Abe telah mengutuk keras uji coba peluncuran rudal balistik RDRK yang terbang lewat wilayah Jepang pada akhir bulan lalu. Dia juga menegaskan lagi ketegangan di semenanjung Korea perlu dipecahkan dengan jalan politik, bersamaan itu mengatakan bahwa krisis ini telah menimbulkan ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Tentang hubungan bilateral Jepang-Rusia, PM Shinzo Abe menyatakan sepenuhnya bertekad menuju ke penandatanganan Traktat Perdamaian antara dua negara, bersamaan itu memanifestasikan keinginan melakukan hal ini dengan Presiden Vladimir Putin.