Jepang dan Uni Eropa tidak melepaskan tekanan terhadap RDRK
(VOVWORLD) - Pada pembicaraan telepon pada Jumat (6 April), Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Taro Kono dan Wakil senior urusan politik keamanan dan hubungan luar negeri Uni Eropa, nyonya Federica Mogherini menegaskan terus mempertahankan tekanan terhadap Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) untuk memaksa negara ini melepaskan program nuklir dan rudal.
Instalasi nuklir Yongbyon (Foto: 38 North-VNA) |
Menlu Taro Kono juga mengusahakan dukungan Uni Eropa dalam memecahkan masalah warga negara Jepang yang diculik oleh RDRK pada tahun-tahun 70-an dan 80-an abad lalu. Dalam menanggapinya, Mogherini memberitahukan bahwa Uni Eropa tidak hanya menaruh perhatian pada masalah nuklir dan senjata nuklir RDRK saja, tapi juga menaruh perhatian bagi masalah hak azasi manusia.
Dua pihak juga sepakat melakukan koordinasi satu sama lain untuk mengarah ke target cepat menandatangani dan menerapkan perjanjian dagang bebas Jepang-Uni Eropa, karena perundingan-perundingan telah selesai pada akhir tahun lalu. Dua pejabat diplomatik ini juga berbahas tentang kerjasama dalam kerangka kelompok 7 negara industri maju (G-7).