(VOVWORLD) - Angkatan Udara Jepang telah mengirim dua pesawat tempur F-15 ke wilayah udara di kepulauan Senkaku, yang sedang dikontrol oleh Jepang, tapi diklaim oleh Tiongkok dan menyebutnya sebagai Diao Ju.
Pesawat tanpa pilot (UAV) (Foto : baomoi.com) |
Ketika berbicara di depan satu jumpa pers di Tokyo, Ibukota Jepang, Kamis (19/5), Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang, Tomomi Inada memberitahukan bahwa dua pesawat terbang tersebut dikirim untuk mencegah obyek yang dikira sebagai satu pesawat tanpa pilot (UAV) dari Tiongkok yang melanggar wilayah udara Jepang di sekitar kepulauan Senkaku sehari sebelumnya.
Ketika mengecam 4 kapal polisi laut Tiongkok masuk wilayah laut ini, Menhan Inada menegaskan bahwa ini merupakan “pelangaran serius terhadap kedaulatan akan meningkatkan ketegangan”. Fihak Jepang mencatat bahwa untuk pertama kalinya, UAV fihak Tiongkok muncul di kepulauan yang dipersengketakan, walaupun kapal-kapal polisi laut Tiongkok telah secara permanen melanggar wilayah laut yang dikontrol oleh Jepang.
Dalam satu jumpa pers yang lain, Kepala Kantor Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menilai bahwa pengiriman UAV ke wilayah laut Jepang “merupakan tindakan menghasut perang tipe baru dari Tiongkok”, bersamaan itu menyatakan “kutukan keras terhadap tindakan yang tidak bisa diterima" ini.
Dalam satu perkembangan yang bersangkutan dengan kasus tersebut, media Amerika Serikat (AS) mengutip kata-kata kalangan ortoritas negara ini, Kamis (19/5) yang mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Tiongkok telah mencegah satu pesawat militer AS di Laut Hua Tung.