Jepang merupakan mitra penting papan atas dan berjangka panjang bagi Vietnam
(VOVworld) - Presiden Vietnam, Tran Dai Quang, pada Selasa sore (23 Agustus), telah menerima delegasi kerja Komite Ekonomi Jepang-Vietnam Keidanren yang dikepalai oleh Ketuanya Takahashi. Pada pertemuan ini, Presiden Tran Dai Quang menegaskan: Pemerintah Vietnam selalu mentetapkan Jepang sebagai mitra penting papan atas dan berjangka panjang, berharap agar bersama dengan Jepang mengembangkan hubungan ini secara lebih menyeluruh dan substantif. Presiden Vietnam menegaskan: Vietnam akan berjalan seperjalanan dengan para investor dan menganggap suksesnya dari badan-badan usaha Jepang sebagai suksesnya ekonomi Vietnam. Beliau mengharapkan agar Pemerintah Jepang menciptakan syarat maksimal bagi komunitas badan usaha dua negara untuk mengkonektivitas investasi dan bisnis melalui aktivitas-aktivitas promosi investasi, perdagangan dan pariwisata serta ketenaga-kerjaan. Presiden Tran Dai Quang memberitahukan: Vietnam telah dan sedang menyempurnakan lingkungan investasi dan bisnis menurut arah yang longgar, stabil dan transparan untuk menciptakan area main persaingan yang setara bagi aktivitas-aktivitas bisnis dari badan-badan usaha. Presiden Vietnam berharap agar pada waktu mendatang, Komite Ekonomi Jepang-Vietnam terus menjadi jembatan penghubung antara para investor Jepang dengan Vietnam untuk mempunyai lebih banyak proyek investasi.
Panorama pertemuan antara Presiden Vietnam Tran Dai Quang dan Ketua Komite Ekonomi Jepang-Vietnam, Takahashi
(Foto: vov.vn)
Pada pihaknya, Ketua Komite Ekonomi Jepang-Vietnam, Takahashi mengatakan: Vietnam sedang berada dalam proses integrasi yang ekstensif dan intensif dengan partisipasi pada semua perjanjian perdagangan. Hal ini akan memberikan banyak peluang baru dalam kerjasama ekonomi antara dua negara. Kalau Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik resmi diesahkan, maka akan membantu Vietnam memperluas lebih lanjut lagi rangkaianpemasokan barang dagangan di luar ASEAN dan Vietnam akan merupakan pasar atraktif yang menyerap banyak investor, termasuk badan-badan usaha Jepang.