(VOVworld) – Ketika berbicara di depan satu jumpa pers bersama dengan timpalannya dari Perancis, Jean-Marc Ayrault, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Frank-Walter Steinmeier, Rabu (15/6), memperingatkan bahwa kalau pemilih Inggeris memberikan suara mendukung negara ini keluar dari Uni Eropa akan menjadi peristiwa yang mengguncangkan seluruh benua, bersamaan itu mengimbau adanya upaya bersama untuk menjamin kestabilan blok ini. Menlu Steinmeier memberitahukan bahwa Jerman dan Perancis berharap supaya pada referendum yang diadakan pada 23/6 ini, para pemilih Inggeris akan memberikan suara menolak negara ini meninggalkan Uni Eropa. Menurut mereka, itu akan menjadi satu “keputusan yang tepat”. Menlu Jerman ini mengimbau adanya upaya bersama dari negara-negara dalam Uni Eropa untuk menjamin keterkaitan blok, tidak membiarkan upaya-upaya integrasi yang sukses selama puluhan tahun ini berakhir dalam berantakan.

Di samping itu, Menlu Steinmeier menekankan bahwa Jerman dan Perancis memainkan peranan khusus sebagai negara-negara poros bersama dengan Belanda, Belgia, Luxemburg dan Italia yang mendirikan Komunitas Eropa dan dua negara ini akan terus bekerjasama untuk menjamin perkembangan dan keberhasilan Uni Eropa bahkan pada saat pemilih Inggeris memberikan suara mendukung negara ini keluar dari Uni Eropa, atau juga disebut sebagai Brexit.

Menurut Institut Penelitian Ekonomi Jerman (DIW), taraf pertumbuhan pelopor ekonomi Eropa pada tahun ini akan mencapai 1,7% dan diprakirakan mencapai 1,4% pada 2017. Akan tetapi, apabila Brexit terjadi maka hal ini akan mengurangi 0,5% GDP Jerman karena ekspor akan lebih lemah. Media Jerman berpendapat bahwa jika Inggeris keluar dari Uni Eropa, maka Jerman dan Perancis harus membentuk satu persekutuan politik yang lebih erat lagi untuk membantu Uni Eropa lepas dari bahaya keberantakan.