(VOVworld) – Kesepakatan antara Uni Eropa dan Turki perlu dilaksanakan guna menghalangi arus migran yang berduyun-duyun datang ke Eropa. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel pada latar belakang jumlah migran yang berangkat dari Turki ke pulau-pulau di Yunani tetap berada pada tarap tinggi.

Ketika berbicara di depan kalangan pers di kota Hanover setelah pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, Presiden Perancis, Francois Hollande, Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron dan PM Italia, Matteo Renzi (atau juga disebut sebagai Kelompok G-5), Kanselir Jerman, Angela Merkel menganggap bahwa kesepakatan Uni Eropa-Turki untuk menghalangi arus migran masuk ke Eropa perlu dilaksanakan melalui penggelaran NATO di laut Aegean.

Kesepakatan Uni Eropa-Turki mulai menjadi efektif tiga pekan yang lalu untuk menghentikan arus migran yang berduyun-duyun datang ke pulau-pulau Yunani di laut Aegean. Selain itu, Kanselir Jerman  memberitahukan bahwa pemimpin negara-negara G-5 menyatakan kecemasan atas bahaya gagalnya gencatan senjata yang tipis di Suriah, tempat bertolak dari ratusan ribu orang yang melarikan diri dari perang dan berusaha datang ke Eropa.