(VOVworld) – Koran Inggris “The Financial Times”, Senin sore (27/3) memberitakan bahwa Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan pandangan keras terhadap masalah-masalah yang bersangkutan dengan kewajiban Inggris dalam memberikan sumbangan keuangan kepada Uni Eropa karena negara ini keluar dari Uni Eropa.
Kanselir Jerman, Angela Merkel
(Foto : baomoi.com)
Pandangan Kanselir Angela Merkel yalah harus mencapai permufakatan secara prinsipil mengenaikeluar-nya Inggris dari Uni Eropa sebelum melakukan perbahasan terinci pada masa depan. Kanselir Jerman, Angela Merkel pernah menyampaikan pandangan ingin menjaga hubungan yang “benar-benar dekat” dengan Inggris, tetapi sampai sekarang ini, Pemerintah Jerman telah memberikan prioritas untuk mempertahankan kesatuan dalam Uni Eropa karena tantangan-tantangan yang sedang dihadapi blok ini, seperti masalah migran, ketegangan- ketegangan di Eurozone dan ancaman yang dikeluarkan para politisi penganut populisme dalam berbagai partai nasionalis di Perancis dan Polandia.
Pada hari yang sama, Organisasi Perdagangan Sedunia (WTO) memberitahukan bahwa banyak negara anggota, di antaranya ada Tiongkok, Rusia, Argentina dan Amerika Serikat telah menaruh perhatian pada pengaruh Brexit terhadap semua permufakatan yang dikomitmenkan oleh Inggris di WTO.
Sekarang sebagai anggota WTO, tapi Inggris berpartisipasi dalam organisasi ini berdasarkan semua komitmen bersama dari Uni Eropa. Keluar-nya Inggris dari Uni Eropa akan memaksa negara ini harus meninjau kembali kewajibannya sebagai satu anggota independen dalam WTO.