Jordania melakukan serangan udara, membasmi 55 milisi IS di Irak.
(VOVworld) - Pada Rabu (4 Februari), tentara Jordania melakukan serangan-serangan udara terhadap sasaran-sasaran organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) di wilayah Irak, membasmi sedikitnya 55 milisi diantaranya ada satu komandan IS. Operasi tersebut dilakukan beberapa jam setelah Raja Jordania, Abdullah II memerintahkan akan memberikan balasan kuat terhadap pembunuhan terhadap pilot Maaz al Kassasbeh yang ditangkap oleh kelompok ini sebelumnya. Pada hari yang sama, juru bicara Pemerintah Jordania memberitahukan: Amman akan memperhebat peranan negara ini dalam perang anti IS pimpinan Amerika Serikat dengan langkah-langkah militer yang perlu.
Amerika Serikat sedang memelopori pasukan multi nasional
menyerang pasukan IS di Irak dan Suriah
(Foto: dantri.com.vn)
Dalam satu perkembangan lain, Majalah “Het Laatste Nieuws” dari Belgia, pada Rabu (4 Februari) menerima surat ancaman serangan bom dengan kata-kata “segala yang terjadi di Perancis akan terulang lagi di Belgia”. Menurut Radio BNR dari Belgia, surat ini minta perhatian bahwa wakil organisasi IS berencana melakukan balas dendam terhadap pemerintah Brussels karena “pendirian anti Islam” dari negara ini. Isi surat ini menunjukkan: IS akan memulai serangan terhadap Eropa dari Belgia karena negara ini telah memenjarakan wakil Sharia4Bbelgiium (satu gerakan ekstrimis Islam di Belegia) dan menahan beberapa anggota organisasi ini. Surat ini juga memperingatkan “satu serangan teror dengan satu mobil yang mengangkut zat ladak” akan cepat terjadi di Belgia./.