Jumlah orang tewas dalam serangan terhadap perguruan tinggi di Kenya meningkat drastis

(VOVworld) – Kalangan pejabat Kenya memberitahukan bahwa ada 147 orang yang telah tewas dalam satu serangan paling berdarah-darah yang dilakukan kelompok Islam Al-Shabaab terhadap Akademi Garissa, dari Universitas Moi di kotamadya Garissa, di bagian Timur Laut yang berbatasan dengan Somalia, pada Kamis (2 April). Menurut Pusat Musibah Nasional (NDO), serangan tersebut berakhir pada malam harinya. Sebagian besar para korban adalah mahasiswa, selain itu ada seorang polisi dan seorang serdadu tentara.

Polisi Kenya telah memuat foto Mohammad Huni, pemimpin kelompok Al-Shabaab, di kawasan Jubu Bawah, Somalia Selatan dan polisi telah memasang hadiah senilai 54.350 dolar Amerika Serikat untuk menangkap orang ini.

Jumlah orang tewas dalam serangan terhadap perguruan tinggi di Kenya meningkat drastis - ảnh 1
Membawa para mahasiswa yang mendapat luka-luka
dalam serangan ke rumah sakit di Nairobi
(Foto: Kantor Berita Vietnam)

Sebelumnya, menurut sumber-sumber berita polisi dan para saksi mata, satu kelompok milisi yang mengenakan masker telah tiba-tiba meretas kampus tersebut dari sebuah Masjid di dekatnya. Duta Besar Amerika Serikat di Kenya, Robert Godec telah mengutuk pembantaian ini dan menegaskan bahwa serangan ini sekali lagi menunjukkan bahwa negara-negara dan komunitas-komunitas di dunia perlu bekerjasama untuk mencegah ekstrimisme.

Pada Kamis (2 April), Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon telah mengutuk keras “tindakan teror” yang dilakukan kelompok Islam al-Shabaab di Somalia tersebut. Sekjen Ban Ki-moon menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban, bersamaan itu menegaskan solidaritas dengan rakyat dan Pemerintah Kenya. Pada hari yang sama, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang memberitahukan bahwa Amerika Serikat “mengutuk secara paling keras serangan teror terhadap orang-orang yang tak berdosa” di Universitas tersebut. India juga mengutuk keras “serangan yang hina-dina tersebut”, bersamaan itu menyatakan solidaritas dan keberbagian dengan keluarga para korban dalam kasus ini. Nigeria, negara yang sedang menghadapi kelompok Islam ekstrimis, Boko Haram juga telah mengutuk serangan ini. Pernyataan dari Kantor Presiden menekankan bahwa “tindakan-tindakan yang hina-dina dan jahat” ini tidak punya tempat dalam semua masyarakat yang beradab./.

Komentar

Yang lain