(VOVworld)- Pada Kamis 22 November, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam mengadakan jumpa pers periodik untuk mengumumkan aktivitas-aktivitas hubungan luar negeri dari Vietnam dan menjawab pertanyaan wartawan tentang masalah-masalah yang mendapat perhatian opini umum.
Jurubicara Kemlu Vietnam Luong Thanh Nghi.
(Foto: nongdan24g.com)
Tentang pertemuan antara negara- negara yang menyatakan kedaulatan di Laut Timur (ASEAN) yang akan diadakan di Manila (ibu kota Filipina) pada 12 Desember mendatang, Jurubicara Kemlu Vietnam Luong Thanh Nghi mengatakan bahwa konsultasi antara negara-negara ASEAN tentang masalah Laut Timur merupakan pekerjaan yang normal dan permanen untuk mendorong mempertahankan perdamaian, kestabilan, keselamatan maritim di Laut Timur, mendorong memecahkan secara damai semua sengketa di atas dasar hukum internasional, diantaranya ada Konvensi tentang Undang- Undang Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1982 dan semua permufakatan, komitmen yang sudah ada, misalnya Deklarasi tentang perilaku semua fihak di Laut Timur (DOC), Pernyataan tentang prinsip 6 butir dari ASEAN dan Pernyataan bersama tingkat tinggi peringatan Ult-10 DOC akhir- akhir ini .
Yang bersangkutan dengan masalah bahwa akhir-akhir ini, Tiongkok memberikan paspor kepada warga negaranya, diatasnya dicetak peta Tiongkok yang terdiri dari ruas 9 bagian di Laut Timur, Jurubicara Kemlu Vietnam Luong Thanh Nghi mengatakan: “Tindakan Tiongkok telah melanggar kedaulatan Vietnam terhadap dua kepulauan Hoang Sa (Parasel), Truong Sa) Spratly) dan kedaulatan, hak berdaulat, hak yurisdiksi dari Vietnam terhadap semua wilayah laut yang bersnagkutan dengan Laut Timur. Wakil Kemlu Vietnam telah melakukan pertemuan dengan Wakil Kedutaan Besar Tiongkok di Hanoi untuk menyampaikan nota protes dan mengusulkan kepada fihak Tiongkok supaya menghapuskan semua isi yang salah dalam paspor umum elektronik ini”.
Ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang pandangan dan reaksi Vietnam terhadap permufakatan gencatan senjata Israel- Paletsina yang menjadi efektif dari pukul 19 Rabu 21 November 2012, Luong Thanh Nghi mengatakan bahwa Vietnam mengutuk semua tindakan serangan militer yang menimbulkan pengorbaban jiwa dan kerugian harta benda penduduk sipil. Vietnam menyambut semua upaya untuk mendatangkan perdamaian dan kestabilan bagi kawasan dan berseru kepada semua fihak yang bersangkutan untuk menghargai permufakatan senjata yang baru dicapai./.