Jumpa pers periodik Kemlu Vietnam
(VOVWORLD) - Dalam jumpa pers periodik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam, pada Kamis (20 Juni), ketika menjawab pertanyaan mengeluarkan komentar tentang kapal penangkap ikan dan nelayan Filipina yang mengalami kecelakaan di lapangan Co Rong di Kelupauan Truong Sa (Spratly) yang mendapat bantuan nelayan Vietnam, Juru bicara Kemlu Vietnam, Le Thi Thu Hang menunjukan : “Vietnam menyatakan bahwa berbagai kapal, termasuk kapal penangkap ikan ketika beraktivitas di laut harus bertanggung jawab melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum internasional, terutama UNCLOS 1982 dan Konvensi Organisasi Maritim Internasional (IMO) dari PBB. Menurut itu, berbagai kapal tersebut harus bertanggung jawab melakukan perlakuan secara berkemanusiaan dan membantu nelayan yang mengalami kecelakaan di laut. Kapal Vietnam telah melaksanakan kewajiban internasional ketika beraktivitas di laut yang telah tercantum dalam UNCLOS 1982 serta Konvensi IMO di mana Vietnam menjadi anggotanya.”
Ketika memberikan reaksi terhadap beberapa kapal penangkap ikan dan para nelayan Vietnam menangkap ikan di kepulauan Hoang Sa (Paracel) milik Viet Nam yang dikontrol dan disita alat perikanan dan harta benda oleh Tiongkok, juru bicara Kemlu Viet Nam, Le Thi Thu Hang menegaskan: “Viet Nam punya cukup dasar hukum dan bukti sejarah yang menegaskan kedaulatan terhadap dua kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa seusai dengan hukum internasional. Tindakan Tiongkok tersebut telah melanggar kedaulatan Viet Nam terhadap kepulauan Hoang Sa, melanggar hukum internasional, Permufakatan tentang prinsip-prinsip dasar dalam membimbing pemecahan masalah di laut Viet Nam-Tiongkok. Viet Nam, mengancam keselamatan harga benda dari para nelayan Viet Nam yang sedang melakukan kegiatan biasa di kawasan laut ini. Viet Nam memprotes keras tindakan pihak Tiongkok, meminta kepada Tiongkok supaya menanganai secara serius pelanggaran para personel dan kapal dinas Tiongkok , memberikan santunan layak kepada para nelayan Viet Nam”.