Kalangan Pertahanan Jepang dan Thailand Tegaskan Makna Penting dari Kebebasan Maritim dan Sentralitas ASEAN
(VOVWORLD) - Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang, Nobuo Kishi pada tanggal 25 Mei melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri (PM) merangkap Menhan Thailand, Praut Chan-o-Cha untuk membahas banyak isu penting.
Menhan Jepang, Noboe Kishi (Foto: AFP/VNA) |
Tentang situasi di kawasan baru-baru ini, termasuk Laut Huatung dan Laut Timur, kedua pihak membenarkan akan makna penting dari usaha mempertahankan kebebasan maritim, bersamaan itu menyatakan dukungan terhadap penghormatan semua prinsip yang ditentukan dalam Visi ASEAN mengenai kawasan Indo-Pasifik (AOIP), di antaranya ada sentralitas ASEAN, menghormati Undang-undang internasional, termasuk UNCLOS 1982.
Tentang situasi Myanmar, Menhan Kishi menyambut baik peran konstruktif Thailand dan hasil Konferensi Para Pemimpin ASEAN pada tanggal 24 April lalu, bersamaan itu, berkomitmen akan bekerja sama erat dengan Bangkok dalam isu ini.
Di samping itu, kedua Menhan juga membahas kerja sama pertahanan bilateral dan multilateral, sepakat terus mengadakan latihan “Kobra Emas” dengan partisipasi Pasukan Bela Diri Jepang. Kedua Menhan sepakat mengembangkan kerja sama dan temu pertahanan, khususnya teknik pertahanan dan pendidikan, mempertahankan hubungan erat antara badan pertahanan dua negara untuk bersama-sama memperhebat kerja sama di bidang-bidang yang saling menguntungkan.