(VOVworld) - Kamis 15 Maret menandai genap satu tahun krisis politik dan kekacauan di Suriah, sehingga menewaskan lebih dari 8.000 orang dan membuat puluhan ribu orang lain harus mengungsi. Walaupun Pemerintah Suriah dan komunitas internasional telah sangat berusaha untuk mencari solusi menghentikan gelombang ini, tapi hingga sekarang, krisis di Suriah masih belum ada jalan keluar.
Seorang Suriah menderita luka akibat bentrokan
(Foto: Vietnamplus.vn)
Ketika berbicara di ibu kota Damaskus sehubungan dengan peristiwa ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Maksissi menyatakan bahwa krisis sekarang ini sangat rumit, tetapi Suriah masih ingin mencari solusi sendiri, jadi tidak memerlukan intervensi dari luar. Dalam satu perkembangan yang lain, pada Rabu, 14 Maret, Arab Saudi, Italia dan Belanda bersama menyatakan menutup pintu Kedutaan Besarnya di Suriah dan menarik para diplomatnya kembali ke Tanah Air untuk menentang kekuasaan pimpinan Presiden Assad yang tidak berhasil mencegah kekerasan. Sebelumnya, Inggris, Perancis, Spanyol dan Amerika Serikat juga menutup pintu Kedutaan Besarnya di Suriah./.