Kanselir Jerman, Angela Merkel memperingatkan AS dan Inggeris bukan lagi mitra tepercaya
(VOVWORLD) - Ketika berbicara pada kampanye pemilihan di kota Muchen, Jerman Selatan, pada Minggu (28 Mei), Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan bahwa Eropa harus menguasai nasib-nya sendiri pada latar belakang menghadapi satu persekutuan Barat yang terpecah setelah Inggeris meninggalkan Uni Eropa (atau Brexit) dan Donald Trump berkuasa di Amerika Serikat (AS).
Kanselir Jerman, Angela Merkel berbicara di depan kalangan pers di Berlin. (Foto: Kantor Berita Vietnam) |
Menurut Kanselir Jerman, meski Jerman dan Eropa berupaya menjaga hubungan baik dengan Inggeris dan AS, tapi Eropa tetap harus “berjuang untuk nasibnya sendiri”, di antaranya hubungan yang baik antara Berlin dan Presiden terpilih Perancis, Emmanuel Macron adalah hal yang perlu.
Sebelumnya, pada pertemuan puncak G7 yang berlangsung di Italia, AS dan enam anggota sisanya dalam G7 telah tidak mencapai permufakatan tentang apakah AS terus mendukung Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim atau tidak. Dia telah melukiskan hasil perbahasan “6+1” ini adalah hal yang sangat sulit, jika tidak bisa dikatakan “tidak ada yang baik”. Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, pada Sabtu (27 Mei) di Twitter pribadinya, mengatakan bahwa dia mengajukan “keputusan terakhir” tentang Permufakatan Paris pada pekan mendatang. Sebelumnya, Presiden Donald Trump pernah menyatakan: AS sebaiknya menarik diri dari permufakatan ini.