Para hadirin simposium tersebut (Foto: qdnd.vn)

Dalam beberapa tahun belakangan ini, upaya menangani akibat zat kimia beracun pasca perang telah mencapai banyak hasil, di antaranya menyelesaikan proyek menangani polusi dioxin di Bandara Da Nang, mulai menggelarkan proyek penanganan dioxin di kawasan Bandara Bien Hoa. Upaya membantu dan merawat kesehatan korban agen oranye selangkah demi selangkah meningkat. Permufakatan tentang bantuan hibah senilai 65 juta USD bagi proyek membantu kaum difabel Vietnam di berbagai provinsi yang disemprot agen oranye/dioxin untuk pertama kalinya ditandatangani dengan badan pengembangan internasional Amerika Serikat.

Pada simposium tersebut, Letnan Jenderal Nguyen Van Rinh, Ketua Asosiasi Korban Agen Oranye/Dioxin Vietnam mengatakan:

“Kami sangat menginginkan agar Partai Komunis, Negara, komite Partai, pemerintahan semua tingkat, dan seluruh sistim politik terus memperhatikan dan menciptakan syarat yang kondusif tentang spirituil dan materiil bagi korban agen oranye untuk menstabilkan kehidupan dan berbaur pada masyarakat. Pada kesempatan ini, atas nama Asosiasi Korban Agen Oranye/Dioxin Vietnam, saya mengimbau berbagai perseorangan dan organisasi internasional, di antaranya ada Pemerintah dan rakyat Amerika Serikat untuk terus bertanggung jawab mengatasi akibat zat kimia beracun terhadap manusia dan lingkungan di Vietnam”.

Juga pada kesempatan ini, pameran foto dengan tema: “Hasrat untuk menggeliat” diadakan secara virtual dari 9/8-9/10/2020. Pameran ini menggelarkan foto-foto dengan beberapa isi utama: Musibah zat kimia beracun, perhatian Negara dan sahabat internasional, perjalanan penuntutan peradilan yang dilakukan korban agen oranye/dioxin Vietnam, para teladan mengatasi kesulitan untuk menggeliat.